Menyusui disebut-sebut sebagai cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Untuk itu, WHO merekomendasikan untuk menyusui bayi secara eksklusif hingga usia bayi 6 bulan.
Sebagai sumber nutrisi yang ideal untuk bayi, ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi dari berbagai penyakit umum anak. ASI juga menyediakan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya. ASI menyediakan hingga setengah dari kebutuhan nutrisi hingga anak berusia dua tahun.
Selain manis dan lembut, terkadang rasa ASI juga berasal dari makanan yang Anda makan setiap hari. Tak heran jika perubahan rasa ASI dapat mempengaruhi bayi yang terkadang sedikit menyusu, atau mogok menyusu.
Selain makanan, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan rasa pada ASI, di antaranya:
Perubahan hormon
Perubahan hormon di dalam tubuh akibat kembalinya periode haid atau kehamilan baru dapat mempengaruhi rasa ASI. Menyusui aman jika Anda mengalami menstruasi atau sedang hamil. Namun, pada kehamilan berisiko tinggi, dokter akan menyarankan Anda untuk menyapih agar tidak mengganggu perkembangan janin yang baru.
Berolahraga
Dalam beberapa penelitian seperti dilansir Australian Breastfeeding Association, dikatakan bahwa peningkatan asam laktat di dalam tubuh saat ibu melakukan olahraga intensitas tinggi dapat mempengaruhi rasa ASI.
Peningkatan asam laktat ini tidak berbahaya bagi bayi, tidak mempengaruhi suplai ASI, namun dapat membuat bayi mogok menyusu. Para ahli merekomendasikan Anda untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang agar tidak mempengaruhi rasa ASI.
Pengobatan
Menurut Mayo Clinic, hampir semua obat yang ada di dalam darah juga akan dikirim ke ASI sampai batas tertentu. Inilah sebabnya, sebagian besar obat tak hanya mempengaruhi rasa ASI, namun juga menimbulkan risiko bagi bayi. Pertimbangkan untuk selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun ketika sedang menyusui.
Merokok
Tak hanya mengurangi suplai ASI, seperti dilansir Healthline, merokok ketika sedang menyusui dapat menyebabkan nikotin dan racun lain seperti arsenik, sianida, formalin, dan lain sebagainya masuk ke dalam tubuh melalui ASI. Hal ini dapat meningkatkan insiden rewel, mual dan kegelisahan pada bayi.
Minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol juga diketahui dapat mempengaruhi rasa ASI. Dibutuhkan sekitar dua jam untuk setiap minuman beralkohol untuk keluar dari tubuh dan ASI. Semakin lama Anda menunggu untuk menyusui, maka semakin sedikit kandungan alkohol di dalam ASI yang dapat menyebabkan perubahan rasanya.
Membekukan dan mencairkannya
Sama seperti makanan atau minuman lain yang dibekukan, ASI juga memiliki rasa yang berbeda bila sudah dibekukan dan dicairkan kembali. Bayi mungkin akan menolak ASI yang telah dibekukan, dan memilih untuk menyusu langsung dari Anda.
Mastitis
Mastitis atau peradangan payudara dapat terjadi ketika saluran yang tersumbat menyebabkan pembengkakan dan peradangan. Mastitis dapat menyebabkan payudara mengalami infeksi jika tidak segera diatasi. Selain itu, mastitis juga mempengaruhi suplai ASI dan membuat ASI menjadi terasa sedikit asin.
Di lain waktu, ketika bayi menjadi lebih rewel atau menolak menyusu, Anda bisa mencari tahu apakah hal tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan bayi atau adanya perubahan rasa ASI yang Anda berikan.
- dr Anita Larasati Priyono